- Dengan mengetahui parameter fisis benda dan
cairannya, perkirakan apakah sebuah benda akan tenggalam atau mengapung
saat dimasukkan ke dalam cairan.
- Definisikan massa-jenis (rapat massa) baik untuk
benda padat dan cair.
- Carilah hubungan antara gaya apung, berat benda
dan volume cairan yang dipindahkan oleh benda.
- Jelaskan hubungan antara gaya apung dan
massa-jenis benda relatip terhadap massa-jenis cairan.
- Untuk mengetahui berat dan volume benda,
perkirakan berat bagian benda yang berada dalam cairan (baik yang
mengapung atau tenggelam).
- Perkirakan gaya apung pada benda yang mengapung
maupun yang tenggelam.
- Jelaskan bagaimana sebuah benda yang lebih padat
dibanding air dapat tetap mengapung dengan menumpangkannya / meletakkannya
pada benda yang memiliki rapat-massa yang lebih kecil dibandingkan air.

2.Pengertian
Gaya Apung
Gaya apung adalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida yang
melawan berat dari benda yang direndam. Pada sebuah kolom fluida,
tekanan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman sebagai hasil dari
akumulasi berat air di atasnya. Sehingga benda yang tenggelam ke dalam fluida
akan mengalami tekanan yang besar di dasar kolom fluida dibandingkan dengan
ketika berada di dekat permukaan. Perbedaan tekanan ini merupakan gaya resultan
yang cenderung mempercepat pergerakan benda ke atas atau menjadikan percepatan
ke bawah dari suatu benda berkurang hingga nol dan mencapai kelajuan terminal. Besarnya gaya apung
sebanding dengan besarnya beda tekanan antara permukaan dan dasar kolom, dan
setara dengan berat fluida yang terpindahkan (displacement)
yang seharusnya mengisi ruang yang ditempati oleh benda. Sehingga benda yang
memiliki massa jenis lebih besar dari fluida akan tenggelam, dan benda yang
memiliki massa jenis lebih rendah dari fluida akan mengapung.
Massa
jenis adalah perbandingan antara
massa dengan volume benda. Sebagai contoh massa jenis air adalah 1 gr/cm3,
artinya air yang memiliki ukuran kubus dengan sisi masing-masing 1 cm, akan
memiliki berat 1 gram. Jadi, semakin kecil massa benda (semakin ringan), dan
semakin besar volume benda tersebut, maka akan semakin kecil massa jenisnya.
PENGERTIAN HUKUM ARCHIMEDES
Ia
menemukan hukum pada sebuah peristiwa yang disebut dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “jika
benda dimasukkan ke dalam cairan, baik sebagian atau seluruhnya, akan
mendapatkan gaya ke atas sebesar berat cairan yang dipindahkan benda itu”. Misalnya air mempunyai volume
tertentu, jika sebuah benda dimasukkan ke dalam air tersebut, maka permukaan
air akan terdesak atau naik. Dengan kata lain, berat benda seolah-olah menjadi
lebih ringan. Hal ini karena adanya gaya ke atas yang sering disebut gaya Archimedes.
Archimedes terkenal
juga dengan teorinya tentang hubungan antara permukaan dan volume dari sebuah
bola terhadap selinder. Dia juga dikenal dengan teori dan rumus dari
prinsip hydrostatic dan peralatan untuk menaikkan air ‘Archimedes
Screw’ atau sekrup Archimedes, yang sampai sekarang
masih banyak digunakan di negara-negara berkembang.
Walaupun pengungkit dan ungkitan telah ditemukan jauh sebelum archimesdes yang mengembangkan teori yang untuk menghitung beban untuk pengungkit tersebut. Archimedes juga digolong salah satu kali matematika kuno dan merupakan yang terbaik dan terbesar di jamanny aperhitungan dari Archimedes yang akurat tentang lengkungan bola dijadikan konstanta matematika untuk Pi atau ?
PRINSIP
ARCHIMEDES

Ketika
dirimu menimbang batu di dalam air, berat batu yang terukur pada timbangan
pegas menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketika dirimu menimbang batu di
udara (tidak di dalam air). Massa batu yang terukur pada timbangan lebih kecil
karena ada gaya apung yang menekan batu ke atas. Efek yang sama akan dirasakan
ketika kita mengangkat benda apapun dalam air. Batu atau benda apapun akan
terasa lebih ringan jika diangkat dalam air. Hal ini bukan berarti bahwa
sebagian batu atau benda yang diangkat hilang sehingga berat batu menjadi lebih
kecil, tetapi karena adanya gaya apung. Arah gaya apung ke atas, alias searah
dengan gaya angkat yang kita berikan pada batu tersebut sehingga batu atau
benda apapun yang diangkat di dalam air terasa lebih ringan.
Keterangan
gambar :
w = gaya berat batu
F1 = gaya yang diberikan
fluida pada bagian atas batu,
F2 =
gaya yang diberikan fluida pada bagian bawah batu,
Fapung= gaya apung.
Fapung merupakan gaya
total yang diberikan fluida pada batu (Fapung = F2 - F1).
Arah gaya apung (Fapung) ke atas, karena gaya yang diberikan fluida pada bagian
bawah batu (F2) lebih besar daripada gaya yang diberikan fluida pada
bagian atas batu (F1). Hal ini dikarenakan tekanan fluida pada
bagian bawah lebih besar daripada tekanan fluida pada bagian atas batu.
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang dimasukan ke dalam fluida
seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil daripada ketika benda
tidak berada di dalam fluida tersebut. anda mungkin sulit mengangkat sebuah
batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan mudah diangkat dari
dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya. Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan
fluida pada kedalaman yang berbeda. Seperti yang telah gurumuda jelaskan pada
pokok bahasan Tekanan pada Fluida, tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman.
Semakin dalam fluida (zat cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika
sebuah benda dimasukkan ke dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan
antara fluida pada bagian atas benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida
yang terletak pada bagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar
daripada fluida yang berada di bagian atas benda. (perhatikan gambar di bawah).

Pada
gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang berada
dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang
terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada
di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada
di atas benda (h2 > h1).
Besarnya tekanan
fluida pada kedalamana h2 adalah :

Besarnya tekanan
fluida pada kedalamana h1 adalah :

F2 = gaya
yang diberikan oleh fluida pada bagian bawah benda, F1 = gaya
yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda, A = luas permukaan benda.
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan
oleh fluida pada benda, yang kita kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya
gaya apung adalah :

Keterangan :

Karena

(ingat kembali
persamaan massa jenis)
Maka persamaan yang
menyatakan besarnya gaya apung (Fapung) di atas bisa kita tulis menjadi :

mFg = wF = berat
fluida yang memiliki volume yang sama dengan volume benda yang tercelup.
Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya apung pada benda
sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Ingat bahwa yang dimaksudkan dengan
fluida yang dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama dengan volume
benda yang tercelup dalam fluida. Pada gambar di atas, gurumuda menggunakan
ilustrasi di mana semua bagian benda tercelup dalam fluida (air). Jika
dinyatakan dalam gambar maka akan tampak sebagai berikut :

Apabila
benda yang dimasukkan ke dalam fluida, terapung, di mana bagian benda yang
tercelup hanya sebagian maka volume fluida yang dipindahkan = volume bagian
benda yang tercelup dalam fluida tersebut. Tidak peduli apapun benda dan
bagaimana bentuk benda tersebut, semuanya akan mengalami hal yang sama. Ini
adalah buah karya eyang butut Archimedes (287-212 SM) yang saat ini diwariskan
kepada kita dan lebih dikenal dengan julukan “Prinsip Archimedes”. Prinsip Archimedes menyatakan bahwa :
“Ketika sebuah benda
tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan
gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya
apung) sama dengan berat zat cair yang dipindahkan”
Dirimu bisa
membuktikan prinsip Archimedes dengan melakukan percobaan kecil-kecilan
berikut. Masukan air ke dalam sebuah wadah (ember dkk). Usahakan sampai meluap
sehingga ember tersebut benar-benar penuh terisi air. Setelah itu, silahkan
masukan sebuah benda ke dalam air. Setelah benda dimasukan ke dalam air, maka
sebagian air akan tumpah. Volume air yang tumpah
Secara sistematis,
hukum archimedes dapat ditulis sebagai berikut :
FA = Pa Va g
FA = gaya angkat ke
atas pada benda (N)
Pa = massa jenis
zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair
yang terdesak (m3)
g = percepatan gravitasi
bumi (m/s2)